Sungguh
Aku bukan peri cantik nan berhati lembut
Yang selalu baik kepada siapapun
Aku masih berdebu
Yang kadang kala menjadi kotor
Aku percaya kelak ada yang menjadi acuan jalanku. Bimbang bahkan gusar ketika kudapati ragaku tak sejalan dengan jiwa ini. Menempuh perjalanan sangat amat panjang. Berliku. Tak urung jua sampai. Mungkin jalanku masih jauh, mungkin juga sebentar lagi akan usai.
Entah dimana akan berujung. Hanya mengandalkan secarik kertas yang masih putih bersih ini. Menunggu saatnya mencoreng indah di atasnya. Mengukirnya dengan tinta hitam yang sangat sabar menunggu menetes dari lubangan kecil di ujungnya. Sungguh kunanti. Bersiap pesan sampai kepadamu.
Tuntun diriku. Berucaplah di depanku. Kau harus melakukannya, agar aku bisa berdiri kembali. Tak ada bimbang dan gusar lagi yang menyinggahi alurku. Ayolah, jangan hanya bergumam. Bantu aku.
Hanyalah debu
Sukar untuk dihilangkan
Partikel kecilnya mampu kembali
Sebab hempasan angin yang menerjang
Tak peduli berapapun jumlahnya
Jika engkau telah menuntunku
Bersabar hingga aku kembali berdiri
Dan berani berjalan kembali
Aku tak jadi bimbang dan gusar
Sebab aku telah kembali tegar
Walau aku masih diantara debu-debu
Aku bukan peri cantik nan berhati lembut
Yang selalu baik kepada siapapun
Aku masih berdebu
Yang kadang kala menjadi kotor
Aku percaya kelak ada yang menjadi acuan jalanku. Bimbang bahkan gusar ketika kudapati ragaku tak sejalan dengan jiwa ini. Menempuh perjalanan sangat amat panjang. Berliku. Tak urung jua sampai. Mungkin jalanku masih jauh, mungkin juga sebentar lagi akan usai.
Entah dimana akan berujung. Hanya mengandalkan secarik kertas yang masih putih bersih ini. Menunggu saatnya mencoreng indah di atasnya. Mengukirnya dengan tinta hitam yang sangat sabar menunggu menetes dari lubangan kecil di ujungnya. Sungguh kunanti. Bersiap pesan sampai kepadamu.
Tuntun diriku. Berucaplah di depanku. Kau harus melakukannya, agar aku bisa berdiri kembali. Tak ada bimbang dan gusar lagi yang menyinggahi alurku. Ayolah, jangan hanya bergumam. Bantu aku.
Hanyalah debu
Sukar untuk dihilangkan
Partikel kecilnya mampu kembali
Sebab hempasan angin yang menerjang
Tak peduli berapapun jumlahnya
Jika engkau telah menuntunku
Bersabar hingga aku kembali berdiri
Dan berani berjalan kembali
Aku tak jadi bimbang dan gusar
Sebab aku telah kembali tegar
Walau aku masih diantara debu-debu
aku punya ide dengan kata-kata ini, "Ayolah, jangan hanya bergumam. Bantu aku." x)
ReplyDeleteaaaa :(
ReplyDelete