Sunday, June 30, 2013

Menuju Warna Cerah

Menurutku memang bahagia bila di dalam ruangan yang itu bisa membuatku nyaman. Sendiri. Ya, tetap sendiri saja. Sudah dari lama hal itu melekat dalam diriku. Orang banyak bilang, aku itu "anak rumahan". Hanya keluar rumah kalo ada keperluan sekolah, atau sekedar main ke rumah teman. tapi, temanku pun itu itu saja. Aku main ke rumahnYa juga karena sifat kami yang tak jauh beda, dengan kegemaran dan kesukaan kami yang sama pula. Itu yang menjadi alasan mengapa kami dulu bisa akrab, hmmm sampai saat ni juga akrab sih. Soal k-pop, nah itu. aku di rumah terus bukan berarti gak bosan ya. rasa bosan itu terkadang muncul kok, bahkan ketika waktunya tidak tepat (?). "Memang bosan datang diwaktu yag tepat ya?" pertanyaan itu terlontarkan dari seorang kakak Asprak Komunikasi Data (panggilannya Aldy) beberapa waktu silam. Ya, ibaratnya seperti itu lah. Nah saat aku merasakan bosan, hanya ada satu jalan untuk menanggulangi rasa bosan itu. apakah itu? lagi-lagi bersangkutan dengan k-pop, lebih spesifiknya tentang Super Junior. Boy Band asal Korean yang sangat aku kagumi sejak tahun 2008 silam. Hmmm sudah 5 tahun ya. Yang sering aku lakukan sih mendengarkan lagu-lagu mereka, bukan sekedar mendengar tapi juga menyanyikannya. Hehehe. Aku juga sering menonton video-video tentang mereka, mulai dari Music Video (MV), Perform-nya mereka di stasiun Televisi, Konser Akbar (Super Show), hingga menonton video kocak mereka saat variety show. Yakin dan pasti rasa bosanku hilang. Itu masih aku lakukan hingga sat ini loh, dan mungkin selamanya. ya, namanya juga gemar. Hehe

Tapi, sejak aku kuliah ini sih ada perubahan. Bertambah lagi hal yang bisa buat aku nggak bosan lagi. Yaitu, teman-temanku di  LPM Journal mulai dari Kakak-kakak (Mas dan Mba) serta teman-teman sebaya. Itu mampu membuat aku hilang kebosanan. Mantap :)

Entah kenapa sih, itu sangat sering aku rasakan dekat-dekat ini. Aku ngerasa punya 'alat' yang bisa buat aku senyum, tertawa bahkan bercerita. Maaf ya teman-teman. Ini perumpamaan aja kok. Hehe
Eh, tapi benar. Semenjak aku ada di Journal tu, aku jadi ngerasa senang. kalian semua kocak. Ya bisa menyeimbangkan aku yang sangat gak bisa bercanda dan kocak seperti kalian-kalian itu. Jadi, bukan hanya aku bisa berkembang dan maju dengan hobiku di Journal ini tapi punya banyak teman yang baik dan kocak sepeti kalian. seimbang banget rasanya. Lengkap :)
Gak ada kata "sia-sia" aku masuk di Journal. Ibarat banyak cabang jalan, dan aku bertekad melewati jalan ini, dan akhirnya aku bertemu dengan Journal. nah, di sini lah aku senang.
Aku seperti di atmosfer baru. Sebelumnya aku belum pernah di sekeliling orang banyak, sekarang itu terjadi. Aku belum pernah di sekeliling laki-laki dan sekarang itu aku alami. Aku belum pernah banyak bicara saat ada orang banyak, sekarang aku bisa melakukan itu. Aku banyak diam, banyak cuek, banyak bilang kata "terserah", tapi sekarang semua itu berangsur-angsur hilang.Seperti dahulu aku berada di warna hitam, putih, abu-abu, dan sekarang aku berjalan ke arah warna-warni yang cerah. :)

Itu sedikit ceritaku di masa lalu dan sekarang. Perbedaannya terlihat walau sedikit. Oke, mungkin itu aja.Dan buat kakak-kakakku dan teman-temanku di Journal, aku ucapkan terima kasih sudah ada bersamaku. Aku senang. Tetaplah. Seperti ini. :)

Saturday, June 29, 2013

Seketika Hilang

*Cerita ini aladah sambungan dari cerita FanFiction part 1 (Sweet Meet)



              Kebersamaan Yesung dan Hyo semakin erat saja. Mereka bahkan sering bertumu untuk sekedar bercerita atau melepas kangen. Hyo merasa sangat bahagia karena telah ada Yesung di sisinya sebagai kekasih Yesung. Begitu pula dengan Yesung, sangat bahagia bertemu dengan Hyo yang tanpa sengaja dan berlanjut ke hubungan serius ini. Mereka berdua saling jatuh cinta. Namun, terlepas dari itu ada kabar yang mengejutkan bagi Hyo. Tiba-tiba saja, Sungmin berubah menjadi baik ke Hyo. Hyo meresa bingung dengan sikap Sungmin yang berubah seperti itu. Sangat jauh di luar perkiraan Hyo saat itu.

“Hyo, apa kabar?” pesan masuk ke ponsel Hyo menandakan dari Sungmin
Hyo: “lu ngapain sms aku?” balas Hyo dengan singkatnya
Sungmin: “kau tak keberatankah bila nanti malam aku ajak kau keluar?” tanyanya to the poin
Hyo: “untuk apa kau mengajakku jalan, Lee Sungmin?” Hyo membalas pesan itu sambil terlihat kesal
....
Entah apa yang ingin dilakukan Sungmin hingga ia mengajak Hyo untuk keluar dan bertemu dengannya.  Namn,malam itu juga Hyo sudah terlanjur punya janji dengan Yesung, Young dan Ryeowook untuk pergi jalan bareng. Secara langsung Hyo menolak ajakan Lee Sungmin.

            Le Sungmin perlahan-lahan menunjukkan rasa sukanya pada Hyo. Wajar saja, Sungmin tidak mengetahui bahwa Hyo telah berpacaran dengan Yesung. Ia masih berusaha berbuat baik dihadapan Hyo. Ingin menunjukkan bahwa ia pantas untuk Hyo dan tidak seperti yang dipikirkan oleh gadis rupawan itu. Hyo yang sama sekali tidak menggubrisnya pun tak peduli. Memang Hyo merasa bahwa Sungmin mulai berubah sikap padanya, namun ia tak ingin memikirkannya. Berbagai cara ditempuh Sungmin untuk menakhlukkan hati Hyo. Sungmin yakin, suatu saat Hyo akan luluh olehnya. Sungmin sangat yakin sekali.
#
            Young, sahabat Hyo sejak SMA yang kini kembali ke Seoul membuat Hyo kini tak kesepian mengisi hari-harinya lagi. Terlebih lagi hari-hari libur yang dirasakan Hyo sangat menyebalkan. Ia tak bisa bayangkan bila selamanya akan terus merasakan hari libur yang menebalakan seperti yang ia rasakan sekarang. Hari-hari Hyo terisi dengan kebersamaannya bersama Young atau pun Yesung. Tak jarang juga bersama Ryeowook, teman dekat Yesung. Bahagia bersama sahabat itu sangat menyenangkan menurut Hyo. 

            Hyo masih merasa sangat kesepian bila di rumah tanpa Papa dan Mama. Ia mengerti pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka melakukannya. Waktu demi waktu tersita hana untuk pekerjaan mereka. Hyo merasa kurang perhatian dari orang tuanya. Ia ingin bisa berkumpul bersama untuk meluapakan kerinduan mereka. Ia pun punya ide yang cukup bagus untuk masa liburan bulan depan nanti.

“Young, apa kau punya ide bagaimana agar Appa dan Eomma –ku meluangkan waktu untukku?” tanya Hyo lemas pada  Young
“hmmm, kau kangen dengan mereka?” pertanya berbalik untuk Hyo
“sangat, aku sangat merindukannya. Aku ingin bersama mereka lagi untuk bersenang-senang” jawab Hyo dengan nada lemas tak berseri

            Lumayan lama Hyo dan Young memikirkan hal itu. Bagaimana cara agar bosa berkumpul orang-orang tersayang. Namun, satu gagasan yang membuat Hyo sangat antusias mendengarnya. Ide itu dari Young, sahabat yang ia percaya dan sayangi selama ini. Di tanggal ulang tahunnya minggu depan nanti, Hyo akan meminta kepada Appa dan Eomma untuk meratakan hari ulang tahun itu dengan meriah. Dan bukan hanya pesta meriah, namun liburan ke luar negeri yang ia inginkan. Hyo berdoa dan berharap mereka mau mengikuti rencanannya. Hyo pun kaan melibatkan sahabatnya Young, Yesung, Ryeowook dan sebagian teman kampus yang lumayan dekat dengannya. Hyo sangat mempersiapkan perayaan ini jauh-jauh hari. Hal penting yang harus ia lakukan adalah membujuk Appa dan Eomma –nya , karena baginya hal itu sangat sulit sekali melihat pekerjaan mereka yang sangat menyita waktu itu.
#
            Pagi-pagi sekali Yesung menghampiri Hyo di rumahnya. Ia ingin meminta ijin untuk pergi ke Tokyo Jepang untuk study banding yang diadakan di kampusnya. Yesung ingin membujuk Hyo agar diijinkan sebab beberapa hari lalu Yesung sempat meminta ijin namun Hyo tak mengijinkan. Hyo tak ingin jauh dari Yesung. Tak mau jauh dari orang-orang yang ia sayangi lagi.

“Annyeong.....” salam Yesung sambil mengetuk pintu ruamah Hyo
Pintu dibuka oleh Bibi Song yang sedang membereskan rumah yang besar itu..
“Hyo mana ya Bi? Saya ingin bertemu” tanya Yesung
“Nona Hyo masih tidur, nak. Apa perlu Bibi bangunkan dulu?” jawab Bibi menjelaskan
“tidak perlu Bi. Biar saya saja membangunkannya” pinta Yesung sergap

            Maklum, ini hari minggu. Hari yang menurut Hyo menyebalkan bila tak ada kegiatan yang membuatnya senang. Maka dari itu, Yesung pagi-pagi sudah pergi ke rumah hyo. Berharap rencananya mengajak jalan ini membuat Hyo senang dan akhirnya mau mengijinkan Yesung untuk pergi study banding ke Tokyo.
“sayang.....” bisik Yesung tepat di telinga Hyo yang masih terlelap tidur
Tak bereaksi apa pun
“sayang.. My lovly... bangun dong...” bisik Yesung kedua kalinya
Dan kali ini Hyo pun bereaksi.
“Hoammm.... apaan sih?” jawab Hyo setengah sadar
“Hei.. hei.. bangun sayang. Aku ingin mengajakmu jalan hari ini” jelas Yesung membangunkan Hyo secara utuh
“kok gak bilang-bilang sih semalam kalau kau mengajakku jalan hari ini. Aku kan masih ingin tidur.” 

            Tiba-tiba saja mood hari ini sangat buruk. Hyo merasakan hal yang tidak beres di dalam perasaannya. Ia berulang kali mengacuhkan pembicaraan Yesung yang mengajaknya ngobrol. Kali ini Hyo benar-benar seperti orang linglung.

            Yesung sangat bingung melihat kelakuan Hyo hari ini. Rencananya yang mengajak ia jalan ternyata tidak direspon baik oleh kekasihnya. Ia jadi kehilangan akal untuk mencairkan suasana. Yesung mencoba mengerti keadaan Hyo yang tak ceria hari ini.
***
Sebulan berlalu. Keadaan hubungan Yesung dan Hyo mulai ada perubahan. Yesung nampaknya merasa senang melihat Hyo kembali ceria seperti sedia kala. Namun, di samping itu ternyata Hyo menyimpan rahasia kepada Yesung. Dan saat itu, ia pun menceritakannya kepada Yesung.

            Yesung sangat menunggu, apa sebenarnya yang ingin dikatakan Hyo kepadanya. Tiba-tiba saja Hyo memutuskan hubungan kekasih diantara mereka. Hyo tak bisa melanjutkan hubungan ini bersama Yesung. Entah mengapa. Yesung menghela nafas, perlahan air mata pun jatuh membahasi pipinya tanpa berkata apa pun. Lalu, ia pergi dengan tubuh lemah berselimut sedih.

Friday, June 28, 2013

Rindu

Lalu, kami berkumpul 
Menjadi satu untuk riang 
Tanda batin mulai menyatu 
Dan saatnya pun terbukti 
Kini menjelang malam tak lagi adanya


Katakan!

Siapa saja! 
Aku ingin 
Katakanlah untuk kebaikanku 
Cercalah jika itu dirasa perlu untuk kemajuanku 
Bantulah 
Aku membutuhkan seperti itu


Kini Saatnya

Telah gelap berangsur-angur sunyi 
Pulihkan kembali 
Dari terciptanya rongga kelelahan 
Kini saatnya...


 Ku Seru(!)-kan

Bersama kembali 
Terasa 
Ketika itu 
Aku senang 
Jangan lelah 
Jangan hentikan 
Seruku untuk kalian (!)


Ulangi Lagi

Ulangi lagi 
Untuk lain hari 
Seperti saat tadi 
Kita berkumpul 
Bercengkrama 
Untuk usai, itu berat


Aku di Sini

Bahwa batin 
Sudah menjawab 
Karena itu 
Aku masih di sini

Thursday, June 27, 2013

PELIMPAHAN KEDUDUKAN SANG RAJA AWAN



Kerajaan Awan sedang bercerita. Kerajaan awan adalah kerajan yang terintim dibandingkan dengan kerajaan lainnya seperti Kerajaan Bintang dan Kerajaan Bulan.

Suatu hari, kediaman Kerajaan Awan seketika menjadi ramai. Ternyata terjadi konferensi yang sangat berat. Semua pasukan Kerajaan Awan berkumpul di suatu tempat yang sangat luas. Kali ini semua pasukan berkumpul untuk merancang perubahan untuk masa Kerajaan Awan mendatang. Berbenah agar kerajaan ini menjadi lebih baik lagi dan tetap teristimewan diatara kerajaan-kerajaan lainnya yang ada di langit ini.

Konferensi dimulai. Semua pasukan menempatkan posisi sesuai tahta mereka. Raden Ayu, Putri Raja Aban dapat merasakan daya dan semangat juang mereka yang begitu menggebu-gebu disertai dengan nafas yang sedikit tersenggal. Semua yang mengikuti konferensi ini sangat berpartisipasi dengan baik. Tak sedikit pasukan yang berani berkoar untuk menyampaikan pendapatnya. Seakan semua lebur. Dewa, Dewi beserta anak-anaknya yang berkuasa di Kerajaan Awan pun berkedudukan sama dengan pasukan lainnya. 

            Selama 10 tahun terakhir Kerajaan itu berhasil dengan mudah menaklukan kerajaan kerajaan seberang sehingga mereka menjadi sangat kaya dan sangat berkuasa serta ditakuti oleh raja-raja di jagat raya.

            Ternyata Sang Raja Aban ingin tahtanya dilimpahkan oeh seorang yang benar-benar setia menjaga kerajaan yang mereka naungi itu. Beliau menginginkan ada yang berhati mulia untuk bertanggung jawab menjaga dan merawan Kerajaan Awan, dan mempertahankan keistimewaan yang berada di kerajaan tersebut.

            Dalam konreferensi ini juga diakan musyawarah untuk akhirnya menemukan sosok yang pantas menggantikan posisi Sang Raja Awan itu. Persaingan sangat alot. Terjadi perbedaan pendapat yang sukar untuk disatukan.

            Beberapa jam kemudian, kesepakatan pun didapat. Semua pasukan sepakan akan mendukung sosok itu untuk menggantikan posisi Sang Raja. 

            Diutusnya pengikut Raja Aban, Brahmantiyo sebagai pemimpin Kerajaan Awan yang baru. “Engkau Brahmantiyo, aku serahkan semua kedudukanku padamu. Berjanjilah denganku bahwa kau akan membuat kerajaan ini menjadi lebih baik lagi dan mempertahankan keterkenalan kerajaan di jagat raya ini. aku percaya kepadamu, Nak”. Dengan ilmu kebatinan yang sangat kuat Raja Aban pun menitihkan air mata saat berucap seperti itu kepada Brahmantiyo. Brahmantiyo menyanggupi keputusan itu. Tak hanya Sang raja yang terharu, hampir semua pasukan pun demikian.

            Dengan adanya pemimpin baru di Kerajaan Awan ini, Raja Aban pun menyerahkan mahkota kepemimpinannya kepada Brahmantiyo selaku pemimpin baru di kerajaan ini. dan pasukan lainnya berjanji akan menyokong Sang Raja baru dalam kepemimpinannya agar Kerajaan Awan ini tetap jaya dan menjadi panutan oleh kerajan-kerajan lainnya yang ada di jagat raya ini.

 

Monday, June 10, 2013

Naungan Awan

















Layaknya awan
Aku putih
Awalku sendiri
Sesaat lagi...
Aku bersama
Awan lain yang sama
Putih...
Tak hanya itu
Terkadang awan berubah bentuknya
Untuk memberikan kecerahan yang baru
Agar kami (awan) betah
Diantaramu kami riang

C_Ay : Clouds, janjiah engkau kepada Sang Raja Awan untuk selalu setia mendampingi dan memuliakannya?
Clouds : (seluruh) Sesungguhnya kami adalah Clouds, tentu saja kami akan berjanji dan selalu menepati janji itu. Kami Clouds sebagai penyeimbang Sang Raja (KJW)

Sunday, June 2, 2013

Setengah Dari Penuh

"Hey kau, setidaknya membalikan tubuhmu untuk melihatku," suaranya berat terdengar

"Untuk apa aku melihatmu bila saja kau tak ingin bicara?" ucap gadis manis itu dengan nada sinis

"Kau seolah tak menghargaiku sebagai pria yang pernah dekat denganmu saat itu,"

"Sekali lagi aku pertegas, jangan membalik ke masa lalu" nada mempertegas

"Dengarkan aku sekali ini saja. Masa lalu kita bukan yang terburuk," jelasnya meyakinkan

Diam...
Saypin nampaknya tak ingin mengingat masa lalunya bersama Dongju. Ia merasa bahwa masa lalunya hanyalah sebagai pikiran baru yang akan menggelayuti disetiap kehidupannya. Memang, rasa cintanya yang tulus untuk Dongju sulit dihilangkan, tetapi ia selalu berusaha untuk melupakan kenangan saat bersama pria yang sangat misterius itu.

Satu kota, namun tak sering berjumpa. Dongju yang masih sangat menginginkan Saypin kembali ke pelukannya merasa kesulitan untuk membuat suasana menjadi tenang. Jelas saja, setiap kali mereka bertemu, Saypin seperti gadis yang berbeda. Sikap dingin dan terkadang sikap emosionalnya muncul sangat tinggi. itu yang membuat Dongju sulit untuk mengubah suasana menjadi tenang saat berbicara dengan Saypin.

Dongju tetap bersabar.Namun, kenyataannya Saypin tetap tak lagi peduli dengannya. Tidak ada niat untuk Saypin berbaikan dengan Dongju. Itikat baik Dongju tentunya menjadi tekanan besar untuk dirinya sendiri. Sementara Saypin masih terbelengu dengan ego dan sikap dinginnya itu kepada Dongju.

Setengahya dari penuh
Itu milikmu
Dan setengahnya lagi milikku
Bagaimana jika disatukan
Menurutku, belum tentu cocok dan serasi

Perhatikan di dalamnya
Ada rongga-rongga kecil yang masih melekat di sisi-sisinya
Pilihanmu hana ada dua
Memperlebar rongga-rongga itu
Atau bahkan membuatnya tiada

Jangan samakan
Itu milikmu
Ini milikku
Setengah darimu
Setengah dariku


Pages - Menu