Saturday, June 29, 2013

Seketika Hilang

*Cerita ini aladah sambungan dari cerita FanFiction part 1 (Sweet Meet)



              Kebersamaan Yesung dan Hyo semakin erat saja. Mereka bahkan sering bertumu untuk sekedar bercerita atau melepas kangen. Hyo merasa sangat bahagia karena telah ada Yesung di sisinya sebagai kekasih Yesung. Begitu pula dengan Yesung, sangat bahagia bertemu dengan Hyo yang tanpa sengaja dan berlanjut ke hubungan serius ini. Mereka berdua saling jatuh cinta. Namun, terlepas dari itu ada kabar yang mengejutkan bagi Hyo. Tiba-tiba saja, Sungmin berubah menjadi baik ke Hyo. Hyo meresa bingung dengan sikap Sungmin yang berubah seperti itu. Sangat jauh di luar perkiraan Hyo saat itu.

“Hyo, apa kabar?” pesan masuk ke ponsel Hyo menandakan dari Sungmin
Hyo: “lu ngapain sms aku?” balas Hyo dengan singkatnya
Sungmin: “kau tak keberatankah bila nanti malam aku ajak kau keluar?” tanyanya to the poin
Hyo: “untuk apa kau mengajakku jalan, Lee Sungmin?” Hyo membalas pesan itu sambil terlihat kesal
....
Entah apa yang ingin dilakukan Sungmin hingga ia mengajak Hyo untuk keluar dan bertemu dengannya.  Namn,malam itu juga Hyo sudah terlanjur punya janji dengan Yesung, Young dan Ryeowook untuk pergi jalan bareng. Secara langsung Hyo menolak ajakan Lee Sungmin.

            Le Sungmin perlahan-lahan menunjukkan rasa sukanya pada Hyo. Wajar saja, Sungmin tidak mengetahui bahwa Hyo telah berpacaran dengan Yesung. Ia masih berusaha berbuat baik dihadapan Hyo. Ingin menunjukkan bahwa ia pantas untuk Hyo dan tidak seperti yang dipikirkan oleh gadis rupawan itu. Hyo yang sama sekali tidak menggubrisnya pun tak peduli. Memang Hyo merasa bahwa Sungmin mulai berubah sikap padanya, namun ia tak ingin memikirkannya. Berbagai cara ditempuh Sungmin untuk menakhlukkan hati Hyo. Sungmin yakin, suatu saat Hyo akan luluh olehnya. Sungmin sangat yakin sekali.
#
            Young, sahabat Hyo sejak SMA yang kini kembali ke Seoul membuat Hyo kini tak kesepian mengisi hari-harinya lagi. Terlebih lagi hari-hari libur yang dirasakan Hyo sangat menyebalkan. Ia tak bisa bayangkan bila selamanya akan terus merasakan hari libur yang menebalakan seperti yang ia rasakan sekarang. Hari-hari Hyo terisi dengan kebersamaannya bersama Young atau pun Yesung. Tak jarang juga bersama Ryeowook, teman dekat Yesung. Bahagia bersama sahabat itu sangat menyenangkan menurut Hyo. 

            Hyo masih merasa sangat kesepian bila di rumah tanpa Papa dan Mama. Ia mengerti pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka melakukannya. Waktu demi waktu tersita hana untuk pekerjaan mereka. Hyo merasa kurang perhatian dari orang tuanya. Ia ingin bisa berkumpul bersama untuk meluapakan kerinduan mereka. Ia pun punya ide yang cukup bagus untuk masa liburan bulan depan nanti.

“Young, apa kau punya ide bagaimana agar Appa dan Eomma –ku meluangkan waktu untukku?” tanya Hyo lemas pada  Young
“hmmm, kau kangen dengan mereka?” pertanya berbalik untuk Hyo
“sangat, aku sangat merindukannya. Aku ingin bersama mereka lagi untuk bersenang-senang” jawab Hyo dengan nada lemas tak berseri

            Lumayan lama Hyo dan Young memikirkan hal itu. Bagaimana cara agar bosa berkumpul orang-orang tersayang. Namun, satu gagasan yang membuat Hyo sangat antusias mendengarnya. Ide itu dari Young, sahabat yang ia percaya dan sayangi selama ini. Di tanggal ulang tahunnya minggu depan nanti, Hyo akan meminta kepada Appa dan Eomma untuk meratakan hari ulang tahun itu dengan meriah. Dan bukan hanya pesta meriah, namun liburan ke luar negeri yang ia inginkan. Hyo berdoa dan berharap mereka mau mengikuti rencanannya. Hyo pun kaan melibatkan sahabatnya Young, Yesung, Ryeowook dan sebagian teman kampus yang lumayan dekat dengannya. Hyo sangat mempersiapkan perayaan ini jauh-jauh hari. Hal penting yang harus ia lakukan adalah membujuk Appa dan Eomma –nya , karena baginya hal itu sangat sulit sekali melihat pekerjaan mereka yang sangat menyita waktu itu.
#
            Pagi-pagi sekali Yesung menghampiri Hyo di rumahnya. Ia ingin meminta ijin untuk pergi ke Tokyo Jepang untuk study banding yang diadakan di kampusnya. Yesung ingin membujuk Hyo agar diijinkan sebab beberapa hari lalu Yesung sempat meminta ijin namun Hyo tak mengijinkan. Hyo tak ingin jauh dari Yesung. Tak mau jauh dari orang-orang yang ia sayangi lagi.

“Annyeong.....” salam Yesung sambil mengetuk pintu ruamah Hyo
Pintu dibuka oleh Bibi Song yang sedang membereskan rumah yang besar itu..
“Hyo mana ya Bi? Saya ingin bertemu” tanya Yesung
“Nona Hyo masih tidur, nak. Apa perlu Bibi bangunkan dulu?” jawab Bibi menjelaskan
“tidak perlu Bi. Biar saya saja membangunkannya” pinta Yesung sergap

            Maklum, ini hari minggu. Hari yang menurut Hyo menyebalkan bila tak ada kegiatan yang membuatnya senang. Maka dari itu, Yesung pagi-pagi sudah pergi ke rumah hyo. Berharap rencananya mengajak jalan ini membuat Hyo senang dan akhirnya mau mengijinkan Yesung untuk pergi study banding ke Tokyo.
“sayang.....” bisik Yesung tepat di telinga Hyo yang masih terlelap tidur
Tak bereaksi apa pun
“sayang.. My lovly... bangun dong...” bisik Yesung kedua kalinya
Dan kali ini Hyo pun bereaksi.
“Hoammm.... apaan sih?” jawab Hyo setengah sadar
“Hei.. hei.. bangun sayang. Aku ingin mengajakmu jalan hari ini” jelas Yesung membangunkan Hyo secara utuh
“kok gak bilang-bilang sih semalam kalau kau mengajakku jalan hari ini. Aku kan masih ingin tidur.” 

            Tiba-tiba saja mood hari ini sangat buruk. Hyo merasakan hal yang tidak beres di dalam perasaannya. Ia berulang kali mengacuhkan pembicaraan Yesung yang mengajaknya ngobrol. Kali ini Hyo benar-benar seperti orang linglung.

            Yesung sangat bingung melihat kelakuan Hyo hari ini. Rencananya yang mengajak ia jalan ternyata tidak direspon baik oleh kekasihnya. Ia jadi kehilangan akal untuk mencairkan suasana. Yesung mencoba mengerti keadaan Hyo yang tak ceria hari ini.
***
Sebulan berlalu. Keadaan hubungan Yesung dan Hyo mulai ada perubahan. Yesung nampaknya merasa senang melihat Hyo kembali ceria seperti sedia kala. Namun, di samping itu ternyata Hyo menyimpan rahasia kepada Yesung. Dan saat itu, ia pun menceritakannya kepada Yesung.

            Yesung sangat menunggu, apa sebenarnya yang ingin dikatakan Hyo kepadanya. Tiba-tiba saja Hyo memutuskan hubungan kekasih diantara mereka. Hyo tak bisa melanjutkan hubungan ini bersama Yesung. Entah mengapa. Yesung menghela nafas, perlahan air mata pun jatuh membahasi pipinya tanpa berkata apa pun. Lalu, ia pergi dengan tubuh lemah berselimut sedih.

No comments:

Post a Comment

Pages - Menu