Menangis, lalu terus menerus
Kala tengah sendu meratapi diam
Kamu ada, senyum selalu nampak
Ada saja tingkahmu buatku ikut tersenyum
Sungguh, aku memang pandai membuang air mata
Tentangmu, tentang kita yang kadang dilalui angin
Bahkan ketika baik, tiba-tiba gusar menghampiri
"Senyum", "Senyum", Itu kamu lakukan berulang-ulang
Aku kalah...
Ketenangan, kesabaran selalu nyaman bersemayam di hati ini
Kamu dengan keindahan
Usir sedihku, gusarku, bahkan jenuhku
Aku takut jika badai menghampiri kita
Aku takut jika saat kujatuh, tak kutemukan diriku seperti dulu
Rangkul aku, sayang
Tenanglah...
Kala tengah sendu meratapi diam
Kamu ada, senyum selalu nampak
Ada saja tingkahmu buatku ikut tersenyum
Sungguh, aku memang pandai membuang air mata
Tentangmu, tentang kita yang kadang dilalui angin
Bahkan ketika baik, tiba-tiba gusar menghampiri
"Senyum", "Senyum", Itu kamu lakukan berulang-ulang
Aku kalah...
Ketenangan, kesabaran selalu nyaman bersemayam di hati ini
Kamu dengan keindahan
Usir sedihku, gusarku, bahkan jenuhku
Aku takut jika badai menghampiri kita
Aku takut jika saat kujatuh, tak kutemukan diriku seperti dulu
Rangkul aku, sayang
Tenanglah...
No comments:
Post a Comment