Monday, December 9, 2013

Rindu pada Dekapanmu, Ibu


Aku tahu, hujan sedang ingin berlama-lama menampakkan kelihaiannya.
Bukan aku yang ditemani hujan.
Tapi sekarang, aku yang menemani hujan saat tiba.
Lekas duduk, aku bersama hujan.
Dengan berpura-pura menyendiri di kedinginan sore.

Ya, saat jingga harusnya menjumpai para penikmatnya.
Memang, tak tampak di ujung sore.
Beralih dengan seksama menerima.
Bahwa hujan ingin lagi berlanjut, hingga larutnya malam.
Bisa saja, hingga dini bersambut menemaniku.

Aku teringat, bersamamu.
Pada rasa ringkih kesakitan malam.
Saat hujan sedang lebat, kamu menemani.
Aku rindu.
Berdiam memelukmu, dan lelap dalam dekapan hingga esok.

Aku teringat, menantimu.
Memintamu untuk berkunjung.
Sedang aku merasa sakit seperti dulu.
Inginkanmu, tanpa bermanja seperti biasanya.
Dekap aku.

Hujan memberi aku jalan untuk mengingat.
Seraya aku memejamkan mata, aku menangis.
Aku lelah.
Aku rindu di dekatmu, seperti dulu.
Kumohon, Ibu.

No comments:

Post a Comment

Pages - Menu